Latest News

KAMAL GUCI, pelukis terkenal tanah air asal pakandangan.



OLEHB: Boy Paskand Bagindo Sikumbang


Sumatera Barat tidak hanya dikenal sebagai gudang sastrwan-sastrwan mumpuni Indonesia, namun juga melahirkan para pelukis tersohor, termasuk yang bergaya dan beraliran Mooi Indie, bahkan hingga belakangan ini. Salah satu dari mereka adalah Kamal Guci, pelukis yang lahir, tumbuh dan berkesenian dengan terinspirasi keindahan alam ini, bagi saya adalah pelukis yang handal, bahkan saya sempat menimba ilmu seni lukisnya beberap tahun yang silam ketika beliau masih membuka SANGGAR LUKIS LIMPAPEH di simpang parit malintang, pakandangan. bang Kamal Guci menjadikan alam sebagai subject matter-nya untuk mengutarakan sensasi artistik yang ia rasakan.

Akan tetapi, kemolekan nuansa Mooi Indie di tangan Kamal Guci justru dikreasikan menjadi sesuatu yang ironi, dan tragis; sekeping “kenangan” nan liris. Kamal Guci menghadirkan narasi-narasi akan adanya gerusan sang waktu yang serta merta telah mengubah peradaban dan budaya, serta memudarkan norma masyarakat. Kamal Guci melukiskan alam sebagai refleksi sosial agar kita kuasa untuk kembali meredefinisi perubahan kultural, sehingga terbentuk keseimbangan dalam alam pikir, batin dan tindakan sehari-hari.

Seperti yang dilansir dari situs resmi Bentara Budaya, Kamal Guci yang mengadakan pameran tunggalnya di bali beberapa waktu yang lalu, yang bertema “Retrospeksi” di Bentara Budaya Bali. Peresmian pameran ini dilakukan Minggu, 26 Mei 2013 Pukul 18.30 WITA, dan akan dibuka untuk umum 27 Mei – 4 Juni 2013 Pukul 10.00 – 18.00 WITA.

Pameran tunggalnya kala itu  adalah sebuah upaya ‘retrospeksi’ menyikapi tema di seputar Sang Waktu. Sebentuk upaya Kamal Guci mempertahankan dan melaju mengemudikan orientasi hidup serta semangat berkeseniannya. Kamal Guci membaca, meresapi, menghayati, mengenang kembali pengalaman perjalanan hidupnya sebagai retrospeksi diri, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Bertindak sebagai kurator Dio Pamola.

Kamal Guci adalah seorang perupa yang lahir di sarang gagak Nagari Pakandangan kecamatan anam lingkung pada 13 Oktober 1960, dan melalui proses kreatifnya sebagai perupa di Tanah Minang, Sumatera Barat.

dalam sejarah seni rupa Indonesia, sumatera barat  turut tercatat sebagai salah satu kantong asal perupa-perupa seni yang namanya sudah kita kenal seperti Wakidi, Nashar, Syaiful Adnan, Jumaldi Alfi, dan kamal guci lah salah satunya.(boy paskand)

ARSIP BERITA:

SAKATO NET Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.