Latest News

Juadah, Tradisi di Pd. Pariaman


20 JUNI 2013

Makanan ternyata tidak hanya ber­fungsi sebagai pengisi perut, me­lainkan bisa menjadi rangkaian tradisi yang tidak bisa ditinggalkan. Di Kabupaten Padang Pariaman, ada hidangan makanan yang bernama juadah. Bagi masyarakat Padang Pariaman, juadah adalah hidangan makanan yang sudah mendarah daging dalam tubuh tradisi kebudayaan mereka. Di beberapa acara penting seperti pernikahan, juadah selalu ada dalam daftar acara tersebut.
Pada Pakan Anak Nagari di Taman Budaya Sumatera Barat yang dimulai pada Senin (17/6), terdapat pameran kuliner tra­disional dari daerah yang ada di Sumatera Barat. Salah satu stan yang ada di pameran tersebut menampilkan hidangan juadah.

Menurut Kabid Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman, Syamsidar, juadah dihi­dangkan dalam acara-acara penting bagi masyarakat Padang Pariaman. Misalnya, sesudah baralek, di mana seorang perem­puan pergi manjalang pertama ke rumah mertua, maka si perempuan membawa juadah ke rumah mer­tuanya atau ke rumah pihak laki-laki. Jika perempuan tersebut tidak membawa juadah, maka ia akan dikatakan oleh orang kampung sebagai orang yang tidak tahu dengan adat.
“Waktu manjalang ke rumah mertua untuk pertama kalinya,  juadah harus dibawa dan tak boleh diganti dengan hidangan lain. Namun, ketika manjalang untuk kedua kali dan seterusnya, juadah boleh dibawa atau diganti dengan makanan lain semisal nasi kunyit atau singgang ayam. Selain itu, juadah juga dibawa pada acara tamat kaji, di mana orang yang tamat mengaji Alquran diangkat menjadi tuanku,” tutur Syamsidar kepada Haluan.
Juadah bukanlah sebuah maka­nan, melainkan terdiri dari banyak makanan. Oleh karena itu, juadah disebut sebagai hidangan karena terdiri dari banyak makanan. Syamsidar menjelaskan, juadah terdiri dari beberapa makanan tradisonal khas Padang Pariaman, yakni waji, aluo, kanji, jodahtukue, jalabio, kipang, pinyaram dan gubik.
“Makanan-makanan tersebut disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebentuk anjungan ma­kanan setinggi seperempat meter. Urutan juadah, tidak boleh diganti, karena memang sudah seperti itu urutannya dari dulu,” jelas Syamsidar.
Pada Pakan Anak Nagari di Taman Budaya Sumatera Barat, juadah ditampilkan menjadi salah satu kuliner daerah Kabupaten Padang Pariaman. Satu porsi hidangan juadah dijual seharga Rp1.200.000. Kuliner-kuliner daerah ditampilkan sebagai salah satu rangkaian acara Pakan Anak Nagari dalam rangka menarik minat wisatawan ke Sumatera Barat melalui seni budaya. (HALUAN NET).

SAKATO NET Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.